Senin, 14 Oktober 2013

TERSIKSA

Terlalu sering kau menyakiti
Dengan sebuah kebohongan yang berakar
Menutupi sudut dasar hidupku
Memecah belah sedemikian rupa

Kiranya aku yang memberontak
Coba jauhkan sifat keegoisan
Tak acuhkan diriku disisimu
Sendiri mengulang luka hati

Adapun kau terkadang tersenyum
Bukan pula mau menghiburku
Malah semakin pilunya tangisan
Karena buatmu aku tak berguna

Sukar dalam mengambil langkah
Kau merasuki alam kesadaran
Terjebakku dalam perangkap manis
Yang kau rencanakan sejak awal

Inginku lari dari keadaan
Yang memaksaku untuk menurutimu
Segala upayah yang ku perjuangkan
Tak ubahnya berakhir sia-sia

Dalam tersingkirnya ruang suka
Alasan tertawa pun juga sirna
Beradu dengan dusta yang kau cipta
Langkah kaki semakin berat rasanya

Air mata yang telah menipis
Berawal sejak kau mengenalkan luka
Seiring dengan tak kepedulianmu
Menghakimiku dalam tingkahmu

Sudinya aku terima dengan pasrah
Hal yang buatku nyaris putus asa
Kegelapan yang membelenggu hariku
Tak jua datang cahaya terang

Meski keputusan mana yang kau pilih
Aku takkan ambil hak darimu
Segala sesuatu terserah padamu
Kepergiaanmu meredakan suasana

Tak dapat terbantah oleh waktu
tiap kesepian yang seperti ini
Mirisnya aku masih mengingat
Kejadian di masa silam yang kelam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar