Terlalu sering kau menyakiti
Dengan sebuah kebohongan yang berakar
Menutupi sudut dasar hidupku
Memecah belah sedemikian rupa
Kiranya aku yang memberontak
Coba jauhkan sifat keegoisan
Tak acuhkan diriku disisimu
Sendiri mengulang luka hati
Adapun kau terkadang tersenyum
Bukan pula mau menghiburku
Malah semakin pilunya tangisan
Karena buatmu aku tak berguna
Sukar dalam mengambil langkah
Kau merasuki alam kesadaran
Terjebakku dalam perangkap manis
Yang kau rencanakan sejak awal
Inginku lari dari keadaan
Yang memaksaku untuk menurutimu
Segala upayah yang ku perjuangkan
Tak ubahnya berakhir sia-sia
Dalam tersingkirnya ruang suka
Alasan tertawa pun juga sirna
Beradu dengan dusta yang kau cipta
Langkah kaki semakin berat rasanya
Air mata yang telah menipis
Berawal sejak kau mengenalkan luka
Seiring dengan tak kepedulianmu
Menghakimiku dalam tingkahmu
Sudinya aku terima dengan pasrah
Hal yang buatku nyaris putus asa
Kegelapan yang membelenggu hariku
Tak jua datang cahaya terang
Meski keputusan mana yang kau pilih
Aku takkan ambil hak darimu
Segala sesuatu terserah padamu
Kepergiaanmu meredakan suasana
Tak dapat terbantah oleh waktu
tiap kesepian yang seperti ini
Mirisnya aku masih mengingat
Kejadian di masa silam yang kelam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar