Senin, 30 September 2013

ADIKKU

Engkau adikku
Dalam hati banyak yang tak bisa ku ucap
Dan banyak juga yang tak bisa terungkap sempurna
Ini terlalu jauh dibatas kemampuanku
Jujur..kau satu-satunya permata hati yang keindahannya sulit tertandingi
Kau adalah bunga-bunga taman yang harumnya semerbak di dalam hatiku
Kau bagiku adalah pelangi jiwa
Mempesonakan puing-puing cinta yang menyusun aroma di atas dinding sanubari

Wahai adikku
Segala tentangmu telah menjadi kebiasaanku menicntaimu
Dari senyuman, tawa dan tangismu sudah menjadi satu dalam hatiku
Biarpun hanya sesaat aku menemanimu
Tapi itu tak pernah luput dari pikiran dan hatiku
Bahwa aku bahagia bisa bersamamu
Bahwa aku senang berbagi denganmu
Bahwa aku selalu ingin di dekatmu
Dan ijinkan tiap-tiap kesendirian yang seperti ini
Untuk merindukan dan memikirkanmu
Tiada alasan lain selain bahagiaku adalah dirimu

Duhai adikku
Tak ingin sekalipun dalam benakku melihatmu menangis karena terluka
Tak inginpun aku melihatmu bersedih karena kecewa
Karena aku menyayangimu lebih dari segalanya
Tak peduli aku harus mengorbankan hidupku untuk melindungimu
Kebahagiaanmu sejatinya hal yang utama bagiku
Takkan pernah menyerah
Sekalipun bara api membakar tanganku untuk meraihmu

Adikku sayang
Mungkin sebenarnya banyak yang ingin ku sampaikan
Entah sesuatu seperti apakah sehingga mulut terasa kelu untuk berucap
Maaf jika aku belum bisa menjadi kakak yang sempurna bagimu
Dan maaf juga jika ada sikapku yang melukai hatimu
Kakakmu ini selamanya akan selalu menyayangimu
Dan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanmu
Karena aku sudah berjanji padamu
Aku takkan mati sebelum menjadi kakak yang sempurna untukmu...

PENDERITAAN HATI

Di hari penuh penderitaan
Terlihat hati terus tersakiti
Oleh kerinduan yang terpendam
Sesuatu impian silam

Kenangan terpuruk
Meninggalkan sebuah penderitaan
Saat hati terhujam pengkhianatan
Menghentikan langkah
Membunuh impian

Dikala penderitaan semakin panjang
Tak henti-henti hati menangisi khayalan
Yang hanya terbuat dari segenggam impian
Kini berubah menjadi haluan

Akankah penderitaan hati
Terhapus dengan sepucuk pengorbanan
Waktupun terasa lama mengerti
Bahwa keindahan hati tlah lalu pergi
Selama penderitaan tak ada habisnya
Menganiaya hati yang teraliri air mata kesedihan

Hingga lama kelamaan
Hati melebur jadi debu
Sejak penderitaan masih berjalan di dunia fana ini