Siapa kan mau tahu
Cinta yang semula ku puja
Kini menyiksa jiwa
Siapa kan mau peduli
Kasih yang bermula bahagia
Kini menghapus tawa
Dulu ku kira semudah mimpi
Membentuk angan dengan akal dan budi
Seperti harapanku kepadamu
Gejolak di dada yang kurasakan untukmu
Bila memang kau berperasaan
Tidakkah kau paham kehadiranku
Coba mengisi hari-harimu yang hampa
Hanya melawan teman sepimu
Kau pikir aku tak terluka
Setelah sekian lama di sisimu
Kau pergi tanpa sepatah kata
Meninggalkan kenangan dan air mata
Kau pikir aku tak kecewa
Usahaku buatmu bahagia
Memandangnya sebelah mata
Tanpa hatimu merasa iba
Inikah yang kau inginkan
Walau benar yang kau rasakan
Aku masih mencintaimu sepenuh hati
Hal apa yang bisa ku katakan
Ketika ini keputusan terakhirmu
Menjauh dan meninggalkanku
Aku kan kabulkan satu pintamu
Jauh dari pandangan mataku
Meski aku masih peduli seperti dulu
Hakikatnya yang ku bilang padamu
Aku masih setia menunggumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar